Thursday, June 7, 2012

NYERI PUNGGUNG dan SOLUSINYA (Bagian I)


NYERI PUNGGUNG dan SOLUSINYA (Bagian I)
dr. Bambang Kisworo, SpOT., FAAOS., FICS., Spesialis Orthopaedi & Traumatologi

Punggung merupakan bagian tubuh manusia yang sering terasa nyeri (peringkat kedua setelah nyeri/sakit kepala). Hampir setiap orang pernah mengalami nyeri punggung, paling tidak sekali selama hidupnya.
Nyeri punggung dapat timbul secara mendadak dan hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Pada pasien lain, nyeri punggung terjadi secara perlahan-lahan dan berlangsung lebih lama. Nyeri punggung dapat berupa perasaan “kemeng”, sakit menyengat atau panas, dan “ngilu”.
Banyak masyarakat awam yang biasanya langsung beranggapan bahwa nyeri punggung disebabkan oleh penyakit ginjal (yaitu, batu ginjal). Ada yang beranggapan penyakit rematik atau osteoporosis. Anggapan tersebut tidak salah, namun tidak tepat karena hanya sebagian kecil nyeri punggung yang benar-benar disebabkan oleh batu ginjal, penyakit rematik atau retak mikro tulang belakang akibat osteoporosis.
Nyeri punggung dapat dirasakan mulai dari bagian atas, yaitu daerah leher, sampai ke daerah punggung bawah. Daerah punggung yang paling sering terasa nyeri adalah punggung bagian bawah, karena daerah tersebut paling banyak menerima beban berat tubuh bagian atas.


Anatomi
Punggung merupakan struktur penyangga sekaligus penghubung tubuh bagian atas dengan bagian bawah. Komponen utama punggung adalah tulang belakang, yang tersusun atas ruas-ruas tulang belakang, mulai dari bagian leher sampai tulang ekor (Gambar 1).
Gambar 1. Ruas-ruas tulang belakang.

            Ada sekitar 32-33 ruas tulang yang menyusun tulang belakang; 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung atas, 5 ruas tulang punggung bawah, 5 ruas tulang sakrum (saat dewasa menyatu menjadi sebuah ruas saja) dan 3-4 ruas tulang ekor. Ruas-ruas tulang belakang tersebut saling berhubungan melalui persendian.


Di dalam tulang belakang terdapat sebuah rongga memanjang dari tulang leher sampai ekor yang menjadi tempat berjalannya saraf (sumsum) tulang belakang. Dari saraf tulang belakang ini berjalan sekitar 60an saraf tepi melalui lubang-lubang yang terdapat di samping kanan-kiri tulang belakang (Gambar 2). Disebut saraf tepi, karena otak dan saraf tulang belakang dikenal sebagai saraf pusat.


Saraf tepi akan berjalan dari sumsum (saraf) tulang belakang sampai ke daerah paling tepi yaitu otot dan kulit tubuh mulai dari leher, anggota gerak atas, dada, perut, seluruh bagian punggung, pantat dan kedua tungkai bawah. Oleh karena itu, kelainan pada saraf (sumsum) tulang belakang dan saraf tepi dapat menimbulkan gejala pada anggota gerak, baik berupa nyeri, kesemutan atau bahkan kelumpuhan.
Gambar 2. Saraf (sumsum) tulang belakang dan saraf tepi.

Selain ruas-ruas tulang belakang, punggung juga tersusun atas otot dan ligamen (sejenis otot). Otot dan ligamen tersebut melekat dan membungkus tulang belakang (Gambar 3) menjadi satu kesatuan yang kokoh tetapi lentur dapat bergerak ke depan, belakang, samping dan berputar.
Gambar 3. Tulang dan persendiannya, otot, ligamen dan saraf tepi
bersama-sama membentuk punggung.
Penyebab
            Ada begitu banyak faktor penyebab nyeri punggung, mulai yang ringan seperti peregangan otot sampai ke yang serius misalnya tumor. Faktor penyebab tersebut seringkali mudah ditentukan berdasarkan riwayat timbulnya nyeri dan berbagai sifat nyeri yang terjadi. Namun demikian, faktor penyebab nyeri punggung adakalanya sulit ditemukan meskipun telah dilakukan pemeriksaan lengkap.
Nyeri punggung dapat berasal dari salah satu komponen pembentuk punggung, yaitu :
  1. Ruas tulang belakang, 
  2. Persendian tulang belakang, 
  3. Otot serta ligamen, dan 
  4. Saraf tepi. 
Faktor usia memegang peranan karena semakin tua usia manusia, tulang semakin rapuh (mengalami osteoporosis)  sehingga ruas tulang belakang retak akibat cidera ringan, misalnya jatuh terduduk.


Otot dan ligamen juga menjadi kurang lentur seiring dengan bertambahnya usia, sehingga mudah cidera dan menimbulkan nyeri punggung. Persendian ruas tulang belakang dapat mengalami pengapuran dan menyebabkan nyeri. Saraf tepi dapat terjepit oleh tonjolan tulang atau tonjolan bantalan ruas-ruas tulang belakang dan mengakibatkan nyeri. Kelainan pada setiap komponen pembentuk punggung tersebut dapat menyebabkan nyeri punggung yang bersifat akut maupun kronis.

Nyeri punggung disebut sebagai nyeri punggung akut jika terjadi mendadak dan hanya dirasakan selama beberapa hari atau minggu. Nyeri punggung akut lazim berkaitan dengan masalah mekanis, sebagai contoh adanya cidera.
Cidera tidak selalu berarti kecelakaan atau benturan, tetapi semua aktivitas dan gerakan yang menyebabkan peregangan berlebihan otot punggung dapat menimbulkan cidera punggung (istilah Jawa “keseleo”). Contoh aktivitas tersebut adalah mengangkat beban yang berat, berolah raga, berkebun, duduk atau membungkuk dalam waktu lama, menggendong bayi dan kegiatan lain yang menyebabkan otot-otot punggung bekerja lebih banyak dari aktivitas harian normal.

Postur tubuh yang salah, misalkan duduk dalam posisi membungkuk (punggung tidak tegak) dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan kelelahan otot punggung dan nyeri punggung. Berat badan yang berlebihan dan kehamilan juga dapat menambah beban berat badan yang diterima oleh otot-otot punggung, menimbulkan kelelahan dan nyeri punggung.

Nyeri punggung yang berlangsung lebih dari 3 bulan disebut sebagai nyeri punggung kronis. Nyeri biasanya semakin bertambah berat dan faktor penyebabnya lebih sulit ditemukan. Nyeri punggung kronis biasanya juga disebabkan oleh penyebab yang lebih serius dibanding penyebab nyeri punggung akut.
Penyebab utama nyeri punggung (sekitar 90% kasus) adalah peregangan atau beban berlebihan yang menyebabkan peradangan dan kelelahan otot-otot punggung  yang dapat terjadi pada beberapa contoh aktivitas harian seperti yang telah disebutkan di atas. Hanya sekitar 10% kasus nyeri punggung yang disebabkan oleh penyakit yang serius.

Beberapa contoh dari sekian banyak penyebab nyeri punggung adalah:

  1. Peregangan, kelelahan dan peradangan otot-otot punggung akibat aktivitas harian yang lebih dari biasanya (“keseleo”) dan merupakan penyebab terbanyak.
  2. Cidera olah raga pada orang yang jarang (tidak pernah) olah raga yang kemudian melakukan olah raga yang melibatkan otot-otot punggung. Kurang pemanasan untuk meregangkan otot juga meningkatkan risiko cidera otot punggung.
  3. Pengapuran persendian ruas-ruas tulang belakang.
  4. Infeksi dan tumor pada tulang belakang.
  5. Kelainan bentuk tulang belakang, yaitu skoliosis (tulang belakang bengkok ke arah samping), kifosis (tulang belakang bengkok ke arah belakang) dan lordosis (tulang belakang bengkok ke arah depan). Kelainan bentuk ini menyebabkan distribusi beban berat badan bagian atas tidak seimbang sehingga menyebabkan kelelahan otot-otot salah satu sisi punggung dan menyebabkan nyeri.
  6. Osteoporosis menyebabkan ruas tulang belakang rapuh. Osteoporosis sendiri tidak menyebabkan nyeri. Jika ruas tulang belakang retak (karena rapuh) sehingga punggung menjadi bungkuk, maka otot-otot akan kelelahan dan terjadi nyeri.
  7. Fibromialgia juga dapat menyebabkan nyeri punggung. Penyakit ini ditandai oleh adanya nyeri di hampir semua bagian tubuh, perasaan lelah, sulit tidur dan perasaan cemas tanpa diketahui penyebabnya.
  8. Batu empedu dan batu ginjal dapat menyebabkan nyeri punggung. Pada batu empedu, rasa nyeri yang lebih berat terasa di daerah ulu hati, sementara pada batu ginjal, penderita lebih sering mengalami nyeri perut yang bersifat kolik (hilang timbul) dan tanda lain seperti kencing darah.
  9. Terjepitnya saraf tulang belakang dan saraf tepi akibat tonjolan bantalan ruas-ruas tulang belakang (Gambar 4). Penyakit ini disebut sebagai HNP (hernia nukleus pulposus) atau istilah awam “saraf terjepit”
Gambar 4. HNP (hernia nukleus pulposus) atau istilah awam “saraf terjepit”
Diagnosis
            Penyebab nyeri punggung adakalanya dapat ditentukan dengan mudah hanya berdasarkan riwayat terjadinya nyeri, sifat-sifat nyeri dan pemeriksaan fisik punggung. Namun demikian, penyebab nyeri punggung acapkali baru dapat dipastikan melalui pemeriksaan tambahan lain.
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut tidak selalu perlu dilakukan pada setiap pasien nyeri punggung dan dapat berupa : 
  1. Pemeriksaan darah, 
  2. Pemeriksaan rontgen biasa dan MRI, serta 
  3. Pemeriksaan fungsi saraf yang disebut EMG (untuk mengetahui apakah HNP memang menyebabkan gangguan fungsi saraf).
Pengobatan
            Tergantung faktor penyebab, pengobatan nyeri punggung dapat berupa:
  1. Istirahat. Pasien nyeri punggung tidak dianjurkan istirahat berbaring, karena justru akan membuat otot-otot punggung melemah. Istirahat yang dianjurkan hanyalah tidak bekerja atau beraktivitas fisik seperti biasanya secara berlebihan. Istirahat sebaiknya hanya dilakukan 1-2 hari saja.
  2. Obat antinyeri. Ada banyak obat antinyeri yang dapat digunakan membantu meredakan nyeri. Salah satu contoh yang aman adalah meloksikam 7,5 mg 2 kali atau 15 mg 1 kali/hari. Obat ini dapat menyebabkan kambuhnya sakit maag.
  3. Latihan otot punggung bermanfaat memperkuat otot punggung. Latihan dapat dilakukan dengan berenang, berjalan, naik sepeda atau senam punggung (Gambar 5); punggung diangkat dan dipertahankan dalam posisi terangkat selama 5-10 detik. Gerakan diulang selama 10-20 kali pagi dan sore.
  4. Fisioterapi. Pemanasan otot dengan ultrasound bermanfaat untuk membuat otot-otot punggung rileks. Fisioterapi berupa TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) juga bermanfaat mengurangi nyeri punggung. Traksi (memberikan tarikan dengan beban) tidak dianjurkan dan biasanya tidak bermanfaat, khususnya untuk nyeri punggung akut.
  5. Pijatan biasanya hanya bermanfaat untuk nyeri punggung akibat kelelahan otot-otot punggung. Pijatan tidak bermanfaat pada nyeri punggung karena faktor lain.
  6. Operasi. Hanya sedikit nyeri punggung yang memerlukan pembedahan. Operasi perlu dilakukan pada sejumlah kasus HNP dan infeksi, tumor atau patah tulang belakang.
Gambar 5. Senam punggung.
Pencegahan
            Tidak semua nyeri punggung dapat dicegah. Nyeri punggung yang dapat dicegah adalah yang disebabkan oleh peregangan otot berlebihan akibat punggung dibebani dengan gerakan tertentu seperti yang telah dijelaskan pada bagian ”Penyebab” di atas. Sebagian nyeri punggung dapat dihindari dengan memiliki punggung sehat.

Saran untuk Punggung Sehat
  1. Perkuat otot punggung dengan olah raga seperti renang, jalan, naik sepeda atau senam punggung 
  2. Jangan membungkuk pada saat duduk atau berdiri, tetapi usahakan pungung tetap dalam posisi tegak 
  3. Selalu lakukan pemanasan berupa peregangan otot punggung sebelum berolah raga yang melibatkan punggung.
  4. Ambil waktu istirahat untuk peregangan punggung bagi para pekerja yang harus duduk dalam waktu lama secara teratur selama beberapa menit.
  5. Tidur miring pada salah satu sisi dan gunakan kasur yang tidak melengkung.
  6. Hindari penggunaan sepatu hak tinggi.
  7. Jangan mengangkat benda yang terlalu berat. Angkat benda dengan cara menekuk lutut, sementara punggung tetap dalam keadaan tegak; jangan mengangkat benda dengan punggung dalam posisi membungkuk.
  8. Turunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan.
  9. Berhentilah merokok karena rokok menyebabkan penurunan aliran darah ke daerah punggung dan mempercepat proses penuaan bantalan ruas-ruas tulang belakang.
Bersambung ke : 
dr. Bambang Kisworo, SpOT., FAAOS., FICS., Spesialis Orthopaedi & Traumatologi

0 comments:

Post a Comment