Tuesday, May 22, 2012

TURUNNYA NABI ISA 'ALAIHISSALLAM


TURUNNYA NABI ISA 'ALAIHISSALLAM
MENARA PUTIH DI TIMUR DAMASKUS


Damaskus (bahasa Arab: دمشق, Dimasyiq , juga disebut الشام asy-Syām) adalah ibukota dan kota terbesar di Suriah. Kota ini merupakan salah satu kota yang selalu dihuni tertua di dunia, selain Al-Fayyum, dan Gaziantep. Populasinya saat ini diperkirakan sekitar 1.67 juta jiwa.


Urutan kejadian: Isa turun di menara putih di timur Damaskus di waktu malam, Isa menuju ke Yerusalem membantu kaum muslimin memerangi Dajjal, Isa membunuh Dajjal di pintu Lodd, Dan batu pun berbicara, Pembantaian Yahudi “Concerto” II, Pembebasan ke seluruh dunia (Ekspansi ke Rum-Amerika dan Eropa), Masa-masa kemakmuran. 


Hadist-hadist dan sumber lainnya yang mengabarkan tentang turunnya Nabi Isa 'Alaihissallam antara lain adalah sebagai berikut :



  1. Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Ketika Allah telah mengutus Almasih putra Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua malaikat. Bila ia menundukkan kepala, maka tergerailah rambutnya; dan jika diangkatnya, kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafir pun yang mencium napasnya kecuali pasti meninggal dunia, padahal napasnya itu sejauh mata memandang. Lalu Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya di pintu Lodd. Kemudian dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga.” 
  2. Jabir r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Isa bin Maryam akan turun, lalu pemimpin mereka, Al-Mahdi, berkata, ‘Marilah shalat bersama kami!’ Isa menjawab, ‘Tidak! Sesungguhnya sebagian mereka menjadi amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain sebagai penghormatan dari Allah kepada umat ini.” Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Bagaimana keadaanmu jika Ibnu Maryam telah turun kepadamu dan imam kamu berasal dari golonganmu?” 
  3. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa Rasulullah bersabda, “Dan Imam mereka, atau imam pasukan Islam, adalah seorang yang saleh. Ketika imam pasukan Islam, adalah seorang yang saleh. Ketika imam mereka sudah maju untuk shalat subuh, turunlah Isa putra Maryam. Imam itu mundur, berjalan membungkuk dan mempersilakan Isa untuk maju. Isa meletakkan tangan di pundak imam itu dan berkata kepadanya, ‘Majulah dan shalatlah, sebab shalat ini diiqamatkan untuk Anda.’ Imam itu lalu shalat bersama mereka. 
  4. Injil Matius (24:43), “Tetapi ketahuilah ini. Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga bersiap sedia, karena Anak Manusia (Isa a.s.) datang pada saat yang tidak kamu duga.” 
  5. Abu Umamah al-Bahlil mengatakan bahwa Rasulullah pernah berkhotbah kepada sahabat dan kebanyakan isi khotbah beliau membicarakan masalah Dajjal, dan beliau memperingatkan tentang Dajjal itu. Lalu beliau menyebutkan keluarnya Dajjal dan turunnya Isa untuk membunuhnya. Beliau bersabda, “Isa berkata, ‘Bukakan pintu!’ lalu dibukakanlah pintu, maka di belakang pintu terdapat Dajjal dan 70 ribu orang Yahudi, yang masing-masing membawa pedang yang tebal dan tajam. Apabila Dajjal melihat Isa, luluhlah Dajjal seperti luluhnya garam dalam air, dan ia berlari segera. Isa berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya aku akan memukulmu dengan satu pukulan yang tak dapat engkau mendahuluiku.’ Lalu bertemulah Isa dengan Dajjal di pintu Lodd sebelah timur, lantas Isa membunuhnya. Lalu Allah membinasakan orang-orang Yahudi, sehingga tidak ada satupun makhluk ciptaan Allah yang dijadikan tempat bersembunyi oleh orang-orang Yahudi melainkan Allah menjadikannya dapat berbicara, baik berupa batu, kayu/pohon, dinding, maupun binatang kecuali pohon al-Gharqad karena ia termasuk pohon mereka yang tidak berbicara.” 
  6. Imam Abu Dawud dan Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada antaraku dengannya (Isa) seorang nabi, dan sesungguhnya dia akan turun. Jika kalian melihatnya, maka percayailah seorang laki- laki yang kulitnya antara merah dan putih, pertengahan antara kedua warna tersebut, seakan-akan kepalanya basah sekalipun tidak dikenai air. Maka, dia memerangi manusia demi Islam, dia menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan pajak, dan Allah menghancurkan pada zamannya itu semua agama kecuali Islam. Dia (Allah pada zaman itu) membinasakan Dajjal si pendusta sehingga penduduk di muka bumi ini merasa aman, sampai unta hitam bersusuhan dengan unta, singa, dan sapi, serigala dengan kambing, anak kecil bermain dengan ular tapi tidak membahayakan. Dia tinggal di muka bumi selama 40 tahun, kemudian dia wafat, maka orang-orang beriman menshalatinya (dan menguburkannya).” 
  7. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi saw. Bersabda, “Dua kelompok dari umatku yang Allah hindarkan dari api neraka, yaitu kelompok yang memerangi bangsa India dan kelompok yang bersama Isa Ibnu Maryam.” Beliau bersabda dalam hadits riwayat Hakim, “Barang siapa di antara kalian mendapatinya, maka sampaikan salam dariku.” 



Nabi Isa ‘alaihi wa sallam diturunkan ke muka bumi memang bukan dalam kapasitasnya sebagai rasul yang menyerukan syariat baru. Tidak pula menghapus syariat nabi terakhir Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Lantas misi apa yang beliau emban?


Merujuk kepada hadits-hadits yang lalu, kita akan mengetahui misi Nabi Isa ‘alaihi wa sallam ketika turunnya. Di antaranya:


1. حَكَمًا عَدْلاً, sebagai hakim yang adil.
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu menerangkan: “Yakni beliau turun sebagai hakim dengan (hukum) syariat ini, bukan turun sebagai nabi yang membawa risalah tersendiri atau syariat yang menghapus (syariat Nabi Muhamad Shallallahu 'alaihi wa sallam, -pent.). Bahkan beliau adalah salah seorang hakim di antara hakim-hakim umat ini. (Syarah Muslim, 2/366. Demikian pula Ibnu Hajar rahimahullahu menerangkan dalam Fathul Bari, 6/491)
Ibnu Abi Dzi’b mengatakan kepada Al-Walid bin Muslim, ketika menyampaikan hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa: “Nabi Isa mengimami/memimpin kalian dengan kitab Rabb kalian dan Sunnah Nabi kalian.” (Shahih Muslim 1/369-392 Kitabul Iman, Fi Nuzul Ibnu Maryam. Cet. Darul Ma’rifah)


2. يَكْسِرَ الصَّلِيْبَ, memecah atau menghancurkan salib.
Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan: “Yakni membatalkan agama Nasrani, dengan cara menghancurkan salib dengan sebenar-benarnya, serta membatalkan apa yang diyakini oleh orang Nasrani tentang keagungannya.” (Fathul Bari, 6/491)


3. يَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ, membunuh babi.
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu mengatakan bahwa padanya terdapat dalil bagi pilihan madzhab kami (madzhab Asy-Syafi’i) dan madzhab mayoritas para ulama bahwa bila kita mendapati babi di negeri peperangan atau negeri aman sementara kita dapat membunuhnya maka hendaknya kita membunuhnya. (Syarhun Nawawi, 2/367)


4. يَضَعَ الْجِزْيَةَ, meletakkan atau menggugurkan jizyah.
Jizyah adalah semacam upeti yang dibebankan kepada ahlul kitab yang hidup di tengah negeri muslimin, ketika mereka tidak mau memeluk agama Islam. Dengan itu, mereka boleh tinggal di negeri muslimin serta mendapatkan jaminan keamanan dari muslimin. Tapi dengan turunnya Nabi Isa ‘alaihi wa sallam maka Islam tidak lagi menerima jizyah, yang juga berarti tidak diterimanya lagi dari ahlul kitab kecuali Islam. Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu mengatakan: “Makna yang benar adalah bahwa beliau tidak akan menerima jizyah, tidak menerima dari orang kafir kecuali Islam, dan orang kafir yang tetap ingin membayar jizyah, mereka tidak akan dilindungi. Bahkan beliau tidak akan menerima kecuali Islam atau kalau tidak, dibunuh. Demikian dikatakan Abu Sulaiman Al-Khaththabi rahimahullahu dan yang lain dari kalangan para ulama.” (Syarhun Nawawi, 2/367)


5. Mengajak orang untuk masuk Islam atau memerangi manusia demi Islam


Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ -يَعْنِي عِيْسَى- وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ فَاعْرِفُوْهُ رَجُلٌ مَرْبُوْعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلىَ اْلإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيْبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيْرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيُهْلِكُ اللهُ فِي زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلاَّ اْلإِسْلاَمَ وَيُهْلِكُ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ فَيَمْكُثُ فِي اْلأَرْضِ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّي عَلَيْهِ الْمُسْلِمُوْنَ
“Tidak ada antara aku dengan dia nabi –yakni Isa– dan ia pasti turun, dan bila kamu melihatnya maka ketahuilah dia. Seorang lelaki yang tingginya sedang, agak merah dan putih, antara dua pakaian yang berwarna agak kuning, seakan-akan kepalanya meneteskan air, walaupun tidak basah. Lalu ia memerangi manusia agar masuk Islam, menghancurkan salib, membunuh babi, menghilangkan jizyah, dan pada masanya, Allah hancurkan agama-agama seluruhnya kecuali Islam, dan ia membunuh Al-Masih Ad-Dajjal, lalu ia tinggal di bumi selama 40 tahun. Kemudian ia wafat lalu kaum muslimin menyalatinya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud no. 4324, dan Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Fathul Bari, 6/493 dan Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 2182)




Sumber : Misi Nabi Isa ‘alaihissalam Saat Turun ke Bumi oleh Al-Ustadz Qomar ZA, Lc (http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=553), http://id.wikipedia.org/wiki/Damaskus

0 comments:

Post a Comment