Tuesday, May 15, 2012

Lendir babi akan ditambah ke susu bayi untuk perkuat imunitas


Lendir babi akan ditambah ke susu bayi untuk perkuat imunitas
Dengan beralaskan membantu memperkuat sistem pertahanan tubuh, beberapa peneliti berupaya untuk menambahkan lendir dalam susu formula yang biasa dikonsumsi oleh bayi, lapor detikHealth Minggu (13/5/2012).
Kutipan sebagai berikut :

imgLendir yang sering dianggap menjijikkan ternyata memiliki fungsi penting, yaitu membantu memperkuat sistem pertahanan tubuh.
Bahkan, beberapa peneliti mengupayakan untuk menambahkan bahan lendir dalam susu formula bayi. Lendir yang akan ditambahkan ini diperoleh dari perut babi.

"Tidak seperti susu ibu, susu formula bayi tidak memiliki unsur sistem kekebalan tubuh dari ibu yang melindungi bayi terhadap penyakit. Ini mungkin salah satu alasan banyak ibu ragu beralih ke susu bayi," kata Katharina Ribbeck, seorang insinyur biologi di Institut Teknologi Massachusetts seperti dilansir MyHealthNewsDaily.com, Minggu (13/5/2012).


Ribbeck dan koleganya menemukan bahwa mucin, protein yang merupakan komponen utama dari lendir.
Komponen ini ampuh melindungi sel-sel tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV), influenza A (sejenis virus flu) dan Merkel cell polyomavirus (virus yang dapat menyebabkan kanker kulit).


Meskipun hanya menguji 3 jenis virus, para peneliti menduga mucin melindungi infeksi dari berbagai jenis virus.
Temuan menunjukkan bahwa mucin dapat ditambahkan ke berbagai produk sebagai suplemen antivirus, mulai produk kebersihan hingga susu bayi.


Mucin saat ini sudah ditambahkan dalam beberapa produk, tapi tidak ditambahkan karena sifat antivirusnya. Misalnya, mucin ditambahkan ke pelembab sebagai bahan pelembab.
Namun penelitian yang dimuat jurnal Biomacromolecules ini baru dilakukan pada sel manusia di laboratorium. Jadi masih diperlukan penelitian lagi untuk menunjukkan manfaatnya pada manusia.


Selain itu, mucin yang digunakan dalam penelitian dikumpulkan dari perut babi. Beberapa orang mungkin tidak nyaman karena mengkonsumsi produk hewan.


"Di masa depan, para peneliti mungkin dapat menemukan cara untuk memproduksi mucin sintetis secara besar-besaran. Ini sedang kami selidiki," kata Ribbeck.


Lendir yang melapisi permukaan tubuh merupakan penghalang alami dari juman penyakit. Tak hanya berfungsi sebagai penghalang, mucin tampaknya berperan aktif dalam sistem kekebalan tubuh.


Dalam penelitiannya, Ribbeck melapisi sel manusia dengan gel mucin sebelum diberi 3 jenis virus. Virus kemudian terjebak dalam gel dan tidak menginfeksi se.


Hal ini diduga disebabkan karena tertahan oleh mucin, atau bisa jadi virus mengikat molekul gula pada mucin yang mirip dengan molekul sel inang. Namun penelitian ini sepertinya masih jauh diterapkan karena masih membutuhkan penelitian lebih lanjut dan produsen pun tentu berhati-hati karena bahan baku ini pastinya akan ditolak oleh sebagian masyarakat di dunia muslim.
http://health.detik.com/




Celakanya, lendir yang akan ditambahkan ini diperoleh dari perut babi.
"Tidak seperti susu ibu, susu formula bayi tidak memiliki unsur sistem kekebalan tubuh dari ibu yang melindungi bayi terhadap penyakit. Ini mungkin salah satu alasan banyak ibu ragu beralih ke susu bayi," kata Katharina Ribbeck, seorang insinyur biologi di Institut Teknologi Massachusetts seperti dilansir MyHealthNewsDaily.com, Minggu (13/5).


Ribbeck dan koleganya menemukan mucin, protein yang merupakan komponen utama dari lendir.
Komponen ini ampuh melindungi sel-sel tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV), influenza A (sejenis virus flu) dan Merkel cell polyomavirus (virus yang dapat menyebabkan kanker kulit).
Meskipun hanya menguji 3 jenis virus, para peneliti menduga mucin melindungi infeksi dari berbagai jenis virus.


Temuan menunjukkan bahwa mucin dapat ditambahkan ke berbagai produk sebagai suplemen antivirus, mulai produk kebersihan hingga susu bayi.


Dalam istilah medis, lendir ini disebut mucin dan banyak diperoleh dari perut babi. Beberapa ilmuwan memiliki gagasan untuk menambahkan mucin ke dalam susu formula bayi mengingat kemampuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh ini. Namun melihat sumber mucin yang akan diproduksi, tak ayal menimbulkan berbagai kontroversi.


Mucin sebenarnya tak hanya diproduksi oleh perut babi saja. Tubuh manusia juga dapat menghasilkan mucin. Babi dalam penelitian dipilih karena mucin yang dihasilkan menyerupai mucin manusia dan dapat diternakkan dalam jumlah banyak, menurut beberapa peneliti.


Tak hanya babi, ternyata sapi juga dapat digunakan untuk menghasilkan mucin. Namun penggunaannya masih jarang digunakan sebab masyarakat khawatir dengan infeksi Bovine spongiform encephalopathy atau penyakit sapi gila.


DetikHealth juga melansir bahwa ternyata tak hanya babi, sebuah penelitian menemukan sumber lain yang memiliki mucin mirip dengan mucin manusia dan lebih aman digunakan, yaitu ubur-ubur, Senin (14/5).
Ilmuwan dari National Institute for Materials Science di Jepang menemukan bahwa mucin yang diperoleh dari ubur-ubur dapat menggantikan mucin yang diambil dari babi.


Namun ia memperingatkan bahwa pihaknya masih harus melakukan tes untuk memastikan apakah mucin ubur-ubur ini dapat memicu reaksi alergi pada manusia atau tidak.


Seperti diketahui, jika benar produk susu formula bayi akan ditambahkan mucin dari perut babi maka produk tersebut haram digunakan oleh mereka yang mengaku Muslim.  


Pemanfaatan babi hukumnya haram, baik atas daging, lemak, maupun bagian-bagian lainnya.  
Firman Allah SWT dalam QS.5:3 mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi.  
Demikian juga dengan firman-Nya dalam QS.6:145 dan QS.16.115, mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi.  


Dalil-dalil pada beberapa ayat ini merupakan nash yang jelas, yang menegaskan tentang keharaman, antara lain mengkonsumsi babi.  


Wallahualam.

0 comments:

Post a Comment