Jangan Jadikan Foto Korban Sukhoi
Sebagai Tontonan!
Di tengah kebebasan pers dan kebebasan mengutip informasi saat ini, membuat banyak pihak semakin tak mengerti rambu-rambu etika penayangan sebuah berita terutama foto. Foto-foto korban Sukhoi dengan mudahnya ditayangkan dan disebarluaskan ke jejaring sosial dan BBM tanpa sensor sama sekali, lalu mengundang decak kesedihan banyak orang, tapi kemudian malah memancing orang untuk menikmati tubuh yang menderita itu, dibalik rasa kesedihan ini.
Foto korban Sukhoi hendaknya disensor atau jangan ditayangkan, karena bagaimanapun itu adalah ‘tubuh’ yang memiliki wilayah privasinya sendiri. Para korban tidak punya hak menuntut privasinya, hanya keluarganya sekarang yang menderita melihat tubuh korban ditaruh begitu saja dan dipotreti wartawan yang haus untuk mengejar kesenangan membaca berita terhangat.
Dalam pers bebas, hanya etika dan moral saja yang kemudian membatasi seorang manusia bisa mengerti kehormatan manusia, dan kesenangan menayangkan foto-foto korban Sukhoi dengan tubuh yang tercabik-cabik adalah sebuah kebiadaban dalam melanggar hak seseorang menjaga privasinya. -Semoga para pemimpin redaksi dan masyarakat bisa dewasa dalam menayangkan apa yang baik dan apa yang tidak.
www.kompasiana.com/anton_djakarta
Satu jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5) lalu, kembali ditemukan. Jenazah itu telah dibawa ke Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (12/5).
Jenazah ditemukan agak jauh dari lokasi pesawat jatuh. Reporter Metro TV Rory Asyari melaporkan dari helipad Lapangan Pasir Pogor, Bogor, Jawa Barat, jenazah tersebut diduga co-pilot Sukhoi: Alexander Kochetkov. Kochetkov merupakan satu dari delapan warga Rusia korban Sukhoi.
Berbeda dengan sebelumnya, kantong jenazah kali ini merupakan korban yang dibawa tim evakuasi dari Kopassus melalui jalur darat. Kantong-kantong jenazah sebelumnya dievakuasi lewat jalur udara.
Tim Kopassus ini berangkat sejak semalam. Mereka tiba di Curug Nangka, Bogor, Sabtu (12/5) pukul 13.30 WIB. Dari Curug Nangka, kantong jenazah diangkut mobil patroli dan dibawa ke Lapangan Pasir, Bogor, untuk kemudian dibawa ke Pangkalan Udara Halimperdanakusuma.
Sampai berita ini ditulis, tim telah mengevakuasi 10 kantong hitam. Sembilan dari kantong itu berisi potongan-potongan jenazah korban Sukhoi. Satu kantong lagi memuat aksesoris dan barang korban. Kantong-kantong itu dibawa ke Pangkalan Halim Perdanakusuma untuk kemudian diidentifikasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Benda-benda yang ditemukan
disekitar puing Sukhoi
Sebagai Tontonan!
Di tengah kebebasan pers dan kebebasan mengutip informasi saat ini, membuat banyak pihak semakin tak mengerti rambu-rambu etika penayangan sebuah berita terutama foto. Foto-foto korban Sukhoi dengan mudahnya ditayangkan dan disebarluaskan ke jejaring sosial dan BBM tanpa sensor sama sekali, lalu mengundang decak kesedihan banyak orang, tapi kemudian malah memancing orang untuk menikmati tubuh yang menderita itu, dibalik rasa kesedihan ini.
Foto korban Sukhoi hendaknya disensor atau jangan ditayangkan, karena bagaimanapun itu adalah ‘tubuh’ yang memiliki wilayah privasinya sendiri. Para korban tidak punya hak menuntut privasinya, hanya keluarganya sekarang yang menderita melihat tubuh korban ditaruh begitu saja dan dipotreti wartawan yang haus untuk mengejar kesenangan membaca berita terhangat.
Dalam pers bebas, hanya etika dan moral saja yang kemudian membatasi seorang manusia bisa mengerti kehormatan manusia, dan kesenangan menayangkan foto-foto korban Sukhoi dengan tubuh yang tercabik-cabik adalah sebuah kebiadaban dalam melanggar hak seseorang menjaga privasinya. -Semoga para pemimpin redaksi dan masyarakat bisa dewasa dalam menayangkan apa yang baik dan apa yang tidak.
www.kompasiana.com/anton_djakarta
BOGOR, 11/5 - SERPIHAN PESAWAT SUKHOI. Serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan oleh tim relawan 37 di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/5). Menurut keterangan relawan yang menemukan, pesawat dalam kondisi hancur. FOTO ANTARA/Duyeh/pras/12
HELIKOPTER PMI
ANGKUT JENAZAH KORBAN SUKHOI
EVAKUASI KORBAN SUKHOI–Tim relawan 37 bersama personel TNI mengevakuasi jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/5/2012). Menurut keterangan relawan yang menemukan, pesawat dalam kondisi hancur.
TIBA DI HALIM. Sebuah Helikopter PMI yang membawa kantong jenazah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/5). Sejumlah jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 telah tiba di Halim yang selanjutnya akan dibawa ke RS Polri Sukanto untuk dilakukan proses identifikasi oleh Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
EVAKUASI KORBAN SUKHOI– Personel TNI dan SAR menaikkan dua kantong jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 ke Heli Bolco milik Basarnas di helipad yang dibangun di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5/2012). Hari ini tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan relawan mulai mengangkat satu per satu jenazah pesawat naas tersebut dengan melalui jalur darat kemudian dilanjutkan dengan jalur udara menuju Posko Halim Perdanakusuma.
JENAZAH PILOT SUKHOI–Anggota tim SAR dan TNI mengangkat jenazah pilot pesawat Sukhoi Super Jet 100, Aleksandr Yablontsev guna dimasukan kedalam heli Basarnas di Cijeruk, Bogor, Jabar, Sabtu (12/5/2012). Jenazah yang ditemukan oleh tim Kopassus tersebut diangkut melalui jalur Sukamantri Bogor untuk dievakuasi melalui darat ke posko Helipad Cijeruk dan diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma.
SIRAM HELIPAD. Dua petugas pemadam kebakaran menyiram helipad tim penyelamatan kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Cijeruk, Bogor, Jabar, Sabtu (12/5/2012). Penyiraman helipad dengan air tersebut untuk menjaga kestabilan suhu helipad sehingga bisa menghindari kecelakaan penerbangan.
MENONTON PROSES EVAKUASI. Ratusan warga menonton proses evakuasi jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di helipad yang dibangun di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5/2012). Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan relawan mulai mengangkat satu per satu jenazah pesawat naas tersebut dengan melalui jalur darat kemudian dilanjutkan dengan jalur udara menuju Posko Halim Perdanakusuma.
fotoNews
Fotografer - Hasan Al Habshy
Jenazah Korban Sukhoi Tiba di Halim
Sebelumnya Tim SAR gabungan yang terjun ke lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi naas di Gunung Salak telah berhasil mengevakuasi korban tersebut.
Beberapa kantung jenazah dari korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak Bogor Jawa Barat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. Rencananya jenazah akan segera diidentifikasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Sabtu (12/5).
Jenazah Korban Sukhoi Tiba di Halim
16 Kantong Jenazah Sudah Tiba di RS Polri
Sebanyak 16 kantong jenazah sudah tiba di RS Polri
Kantong jenazah tersebut di bawa secara bergelombang
Jenazah Co-pilot Sukhoi Ditemukan
Jenazah ditemukan agak jauh dari lokasi pesawat jatuh. Reporter Metro TV Rory Asyari melaporkan dari helipad Lapangan Pasir Pogor, Bogor, Jawa Barat, jenazah tersebut diduga co-pilot Sukhoi: Alexander Kochetkov. Kochetkov merupakan satu dari delapan warga Rusia korban Sukhoi.
Berbeda dengan sebelumnya, kantong jenazah kali ini merupakan korban yang dibawa tim evakuasi dari Kopassus melalui jalur darat. Kantong-kantong jenazah sebelumnya dievakuasi lewat jalur udara.
Tim Kopassus ini berangkat sejak semalam. Mereka tiba di Curug Nangka, Bogor, Sabtu (12/5) pukul 13.30 WIB. Dari Curug Nangka, kantong jenazah diangkut mobil patroli dan dibawa ke Lapangan Pasir, Bogor, untuk kemudian dibawa ke Pangkalan Udara Halimperdanakusuma.
Sampai berita ini ditulis, tim telah mengevakuasi 10 kantong hitam. Sembilan dari kantong itu berisi potongan-potongan jenazah korban Sukhoi. Satu kantong lagi memuat aksesoris dan barang korban. Kantong-kantong itu dibawa ke Pangkalan Halim Perdanakusuma untuk kemudian diidentifikasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Tim SAR dibantu sejumlah anggota TNI membawa kantong jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet-100 di Pasir Pogor, Cijeruk, Sabtu (12/5/2012). Foto: VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Benda-benda yang ditemukan
disekitar puing Sukhoi
sumber: Mapala UI
UPDATE NEWS:
Sudah 25 Kantung Jenazah Korban Sukhoi Dikirim ke Halim
Memasuki hari kelima proses evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, tim SAR sudah mengirimkan 25 kantong jenazah ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma, yang selanjutnya akan diidentifikasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Tadi pagi, kita kembali kirimkan tiga kantong mayat, total menjadi 25 kantong mayat yang sudah dikirim ke Halim. Kita akan terus melakukan pencarian," kata Direktur Diklat Badan SAR Nasional Sumartono di Posko Helipad, Pasir Pogor, Kabupaten Bogor, Senin, 14 Mei 2012.
Sumartono menyatakan proses evakuasi Sukhoi akan terus difokuskan menggunakan jalur udara. Namun, jika cuaca tidak cerah, evakuasi jalur darat menjadi alternatif. Ada dua jalur untuk evakuasi lewat jalur darat, yaitu Curug Nangka dan Cimelati. "Mudah-mudahan clear karena jalur darat medannya berat," kata Sumartono.
Badan Pesawat Sukhoi Ditemukan Tertimbun
Ketua Tim Komando Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Mayor S. Tambunan, menyatakan pasukannya melihat badan pesawat Sukhoi Superjet 100 menggantung di tebing di Gunung Salak, Jawa Barat. Pesawat yang jatuh saat melakukan joy flight Rabu lalu itu berada 40 meter di atas permukaan sungai.
"Bodi utama pesawat kemungkinan masih menggantung 40 meter dari permukaan sungai," kata Tambunan di Posko Pasir Pogor, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Ahad 13 Mei 2012. Menurut Tambunan, bodi pesawat itu tertimbun longsoran terbing.
Tim Tambunan merupakan pasukan pertama yang tiba di lokasi kejadian jatuhnya pesawat nahas tersebut pada Kamis lalu. Dia tiba lokasi kejadian setelah menyusuri sungai di dekat kaki puncak Gunung Salak 1 selama satu setengah jam. "Kami sampai di sungai Salak 1 pukul 10.20 WIB, kemudian langsung menyusuri sungai," kata dia.
3 Mayat Ditemukan Dekat Bodi Pesawat
Ketua Tim Komando Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Mayor S. Tambunan, menemukan tiga jenazah dalam bodi pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan dalam keadaan tertimbun longsoran tebing. Ketiga jenazah itu ditemukan dalam keadaan tidak utuh lagi.
"Satu orang diduga awak pesawat,” kata Tambunan di Posko Pasir Pogor, Cijeruk, Bogor. “Identifikasinya dari pakaian berwarna biru dan berkulit putih.”
Menurut Tambunan, korban ditemukan di dasar sungai. Kondisi jenazah sudah tak bertulang. Tubuhnya mengecil karena cairan keluar. “Bagian kepala rusak, rambut masih ada," kata dia. Dia tak menemukan parasut dekat korban yang juga awak pesawat. "Mayatnya kami titipkan ke Badan SAR Nasional."
Adapun dua orang lainnya, kata Tambuan, berada ditumpukan air frame pesawat yang menggantung di tebing itu dengan kondisi sudah terbakar.
Lokasi kecelakaan
Sukhoi dan Casa 212 berdekatan
Bagi beberapa Tim SAR, lokasi penemuan badan pesawat Sukhoi Superjet 100 tidak asing. Hal ini dikarenakan, lokasi badan pesawat Sukhoi tidak jauh dari lokasi kecelakaan pesawat pesawat Casa 212 TNI AU yang jatuh pada Juni 2008 silam.
Lokasi penemuan badan pesawat hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi pesawat Casa. Lokasi penemuan berada di dasar tebing dengan medan yang sangat terjal.
Pesawat Casa 212 milik TNI AU jatuh di Gunung Salak. Akibat kecelakaan ini 18 orang tewas.
0 comments:
Post a Comment