Showing posts with label JEPANG. Show all posts
Showing posts with label JEPANG. Show all posts

Thursday, May 31, 2012

mengenal budaya sex di jepang


Mengenal budaya sex di jepang
1. RITUAL MELEPAS KEPERAWANAN di KUIL TOKYO
Inilah beberapa alasan Negeri Sakura itu melegalkan JAV Sex di Jepang sudah bukan hal yang tabu bagi kita, apalagi budaya sex yang bisa terbilang ekstrem di tengah-tengah bangsa yang menjunjung tinggi kesopanan ini. Siapa sih yang tidak tahu kalau bangsa Jepang terkenal sopan? Namun tak sedikit pula yang tahu budaya sex Jepang yang ekstrim.
berikut kisahnya:
Di salah satu kuil di Tokyo, ada sebuah gerbang merah yang jadi simbol sakral penduduk disana. Ternyata, di arena setelah kita melewati gerbang merah tersebut adalah area ritual bagi perempuan disana yang ingin melepas keperawanannya

2. KERETA API SINKANSEN

china thailand japan travel guideTahu sinkansen? 


Di kereta api super cepat ini ternyata tersedia gerbong khusus buat perempuan. 
Di gerbong ini, perempuan diberikan kebebasan untuk ngapain tanpa harus keganggu ama cowo-cowo yang ada disana. 
Konon kabarnya cowo Jepang sering ngelakuin tindakan asusila di kereta api.


(bahkan beberapa suting pelm bokep make latar belakang kereta api sinkansen sebagai tempatnya.. waduh..!!)
Japan's Pink Kink - the epic weirdness of Japan's sex industry by alaaron
Budaya dan Kehidupan Sex Di Jepang
3. Ini yang paling menarik!!
Festival Penis di Jepang (Tagata Jinja)
Di kuil di daerah kawasaki, terdapat sebuah festival yang dirayain ama penduduk disana. Pada festival ini, perayaan dilakukan dengan pengangkatan sebuah patung berbentuk “penis” oleh seluruh warga yang bermukim disana..
Pada festival tersebut, dipajang juga meriam-meriam berbentuk penis serta segala aksesoris tentang seks yang dijual oleh pedagang disana.
Tagata Jinja adalah kuil para penganut agama Shinto yang terletak di kota Komaki sebelah Utara Nagoya, Jepang. Kuil ini dipercaya telah berusia 1.500 tahun dan diketemukan pada tahun 1935. Di kuil ini yang sering dijuluki “kuil penis”, banyak ditemukan situs-situs berbentuk penis yang terbuat dari batu dan kayu.
-
Setiap tahunnya pada tanggal 15 Maret, pengurus kuil Tagata sibuk mengadakan festifal (perayaan) yang dikenal dengan nama festifal “Hounen Matsuri” atau lebih dikenal dengan nama Festifal Penis Jepang (Japanese Penis Festival), merupakan tradisi ritual sejak jaman nenek moyang mereka. Festifal ini untuk merayakan (syukuran) keberkahan atas kesuburan manusia (fertilitas), hasil panen yang melimpah dan kemakmuran.
Festival Penis di Jepang (Tagata Jinja)


KUIL TAGATA JINJA BESERTA SITUS PENIS

Festival Penis ini sudah ada sejak 1500 tahun yang lalu di daerah pertanian di Komaki sebelah utara Nagoya, patung penis kayu ini hingga sekarang tersimpan aman di sebuah kuil Shinto.
Pada setiap tanggal 15 Maret Festival Penis kayu raksasa berukuran 2.5 meter ini akan di gelar dan di arak disepanjang jalan.

Untungnya, festival tersebut adalah festival ritual kepercayaan Jepang. Ada aturan dan tata krama yang membuat festival tersebut tidak menjadi festival hubungan seks. Ntah apa maksud dari festival tersebut..
japan_pinkbox
Memang, seks di Jepang bukanlah hal yang tabu. Kalau kita mengetikkan key word sex in japan di wikipedia, kita akan nemuin berbagai sejarah aneh tentang seks di jepang. 


Bagi penduduk di Jepang, perawan ketika malam pertama pernikahan adalah sangat memalukan bagi mereka yang menikah di usia lebih dari 20 tahun. Artinya mereka bener-bener tipe level bawah dalam pergaulan mereka. Hal ini bukan hanya terjadi belakangan, tetapi sudah sejak zaman2 kerajaan Jepang di masa2 lampau. 
Dahulu semua perempuan diberikan kepada prajurit2 Jepang untuk dijadikan pelampiasan nafsu mereka dan orangtua merekapun rela untuk itu. Jangan heran ketika zaman penjajahan Jepang dulu banyak perempuan Indonesia yang kehilangan keperawanan oleh tentara Jepang.


Selain itu, mereka adalah penyedia house production bokep yang sangat subur di dunia. 
Ada banyak banget perusahaan penyedia film “terlarang” ini di negeri matahari terbit. Pemerintah Jepang telah melegalkan industri ini sejak tahun 70an. Dahulunya kekaisaran Jepang telah melegalkan pertunjukan teater sex di Jepang (Wooww..!! Mungkin ini pertama dan satu-satunya di dunia). 


Film2 mereka pun terkesan fantastis dan terlalu canggih. Maksudnya, mereka membuat Film bokep dengan sepenuh hati dan sesempurna mungkin (pelm2 hollywood aja kalah!). Udah gitu mereka juga nyedain gerai-gerai bokep lagi buat segala penikmat bokep Jepang. Disanan masyarakat bisa beli sex toy, trus video bokep, or ngerental video bokep terang-terangan asal berusia di atas 20 tahun. 
Anehnya, meskipun mereka masih tergolong rumpun ras kuning dengan budaya ramahnya, bagi rakyat Jepang keanehan-keanehan itu dianggap wajar.. Mereka tidak risih dengan budaya yang tergolong ekstrim itu. Ntah ampe kapan Jepang bakal terus nunjukin budaya kaya gini… 


Moga-moga Indonesia bisa mengambil hikmah untuk dari penyimpangan budaya masyarakat Jepang sehingga membuat kita terus mawas atas keanehan yang terjadi di dunia ini.

Wednesday, May 23, 2012

MISTERI KAPPA DEWA AIR DARI JEPANG


MISTERI KAPPA  
DEWA AIR DARI JEPANG
DI DALAM MITOLOGI AGAMA SHINTO DI JEPANG, ADA SEBUAH LEGENDA MENGENAI MAKHLUK YANG DIIDENTIFIKASIKAN SEBAGAI DEWA AIR. MAKHLUK ITU DISEBUT KAPPA. NAMUN, TIDAK SEPERTI MAKHLUK MITOLOGI LAINNYA, SAAT INI, PALING TIDAK ADA 4 MUMI KAPPA YANG TERSIMPAN DENGAN RAPI DI JEPANG DAN BELANDA.
Kappa yang sering diidentifikasi sebagai dewa air memiliki berbagai macam sebutan. Nama lain dari makhluk ini diantaranya adalah Kawataro (bocah air), Kawaka, Kawaranbe, Kyuusenbou, Masunta, Mu jima dan Ningyo.


Kappa bisa dijumpai di danau, sungai, mata air dan bahkan di saluran irigasi. Kadang ia digambarkan memiliki bentuk seperti seekor ular, naga, belut ataupun kura-kura.


Namun deskripsi Kappa yang paling populer adalah bertubuh seperti anak kecil, berwajah kera, memiliki tempurung di punggung, rambut panjang dan kulit bersisik yang berwarna kuning hijau. Beberapa catatan mengatakan makhluk ini dapat mengubah warna tubuhnya seperti bunglon.
Makhluk ini juga disebut memiliki bau seperti ikan dan membenci suara keras dan benda logam. Habitat utama Kappa tersebar di wilayah Kyushu dan sungai Sarugaishi di Honshu.


Satu ciri yang unik dari Kappa adalah adanya sebuah rongga tanpa tutup di atas kepalanya. Rongga bulat ini berisi air yang menjadi sumber kekuatan Kappa.
Jadi jika suatu hari anda bertengkar dengan Kappa, sebelum bertarung, berilah hormat terlebih dahulu dengan cara membungkukkan badan. Kappa yang disebut sebagai makhluk yang memiliki tata krama akan segera membalas dengan membungkukkan badannya juga. Dengan demikian cairan di kepalanya akan tumpah dan kekuatannya akan hilang. Hal ini akan memaksa ia mengundurkan diri dari pertarungan.


Walaupun memiliki ukuran seperti anak kecil, Kappa disebut memiliki kekuatan yang besar. Ia berani menyerang seekor kuda dan mampu menarik mangsanya yang bertubuh lebih besar ke dalam air. Menurut berbagai legenda, Kappa mendapatkan kekuatannya dengan meminum darah dan menyantap isi perut mangsanya.


Walau kadang dideskripsikan sebagai makhluk yang jahat, namun banyak legenda menceritakan mengenai Kappa sebagai makhluk yang baik dan pandai mengobati. Jika ia tertangkap dan diminta untuk berjanji agar tidak mengganggu penduduk lagi, ia pasti akan menepati janjinya.


Pertama kali kisah Kappa muncul pada catatan kuno Nihon Shoki yang berasal dari tahun 720 masehi. Di dokumen itu, Kappa disebut "Kawa no Kami". Pada periode Edo, Ilustrasi mengenai Kappa muncul dalam antologi-antologi dan lukisan. Pada tahun 1910, Kappa mulai mendapat popularitasnya setelah sebuah kisah yang berjudul Tono Monogatari terbit. Dalam kisah itu diceritakan mengenai beberapa makhluk legenda termasuk Kappa.


Namun pada masa ini, Kappa lebih banyak digambarkan sebagai tokoh kartun dengan karakter yang lucu.


Di Jepang, sampai saat ini masih ada sebuah pepatah populer yang berbunyi "Seekor Kappa tenggelam di sungai" yang berarti "bahkan seorang ahlipun bisa melakukan kesalahan".
Karakter Kappa
Walaupun memiliki ukuran seperti anak kecil, Kappa disebut memiliki kekuatan yang besar. Ia berani menyerang seekor kuda dan mampu menarik mangsanya yang bertubuh lebih besar ke dalam air. Menurut berbagai legenda, Kappa mendapatkan kekuatannya dengan meminum darah dan menyantap isi perut mangsanya.


Kappa adalah pembuat masalah yang nakal. Ejekan mereka mulai dari yang secara relative tidak berbahaya, seperti kentut dengan keras atau memperhatikan kimono perempuan, hingga yang lebih berbahaya seperti mencuri tanaman, menculik anak-anak, atau memperkosa perempuan. Faktanya, anak-anak kecil adalah salah satu makanan favorit Kappa yang rakus, meski mereka juga akan memakan yang dewasa juga. Mereka memakan korban-korban malang ini dengan menyedot keluar shirikodama atau isi perut melalui anus. Bahkan sekarang, tanda-tanda bahaya tentang Kappa yang muncul dengan tubuh air di beberapa kota dan desa Jepang. Kappa juga disebutkan takut akan api dan beberapa desa menyelenggarakan festival kembang api setiap tahun untuk menakuti roh-roh ini.


Walau kadang dideskripsikan sebagai makhluk yang jahat, namun banyak legenda yang menceritakan mengenai Kappa sebagai makhluk yang baik dan pandai mengobati. Mereka penasaran dengan peradaban manusia dan mereka bisa mengerti dan berbicara bahasa Jepang. Mereka kadang menantang siapa saja yang ditemuinya dalam berbagai keahlian, seperti shogi atau gulat sumo. Mereka juga mungkin bersahabat dengan manusia sebagai pertukaran atas hadiah-hadiah dan penawaran-penawaran, terutama mentimun, makanan yang diketahui Kappa dapat menikmatinya lebih dari anak-anak manusia. Orang tua masyarakat Jepang kadang menulis nama anak-anak mereka atau mereka sendiri pada mentimun dan melemparkannya ke perairan yang di dalamnya terdapat Kappa dalam rangka membujuk mereka dan mengizinkan keluarganya untuk mandi.


Sekali bersahabat, Kappa diketahui melakukan beragam pekerjaan untuk manusia, seperti membantu petani mengairi sawahnya. Mereka juga memiliki pengetahuan dalam bidang pengobatan dan legenda menyatakan bahwa mereka mengajarkan seni mengembalikan tulang ke posisinya pada manusia. Karena beberapa aspek kebaikan hati ini, beberapa kuil didirikan untuk memuja khususnya Kappa yang suka menolong.



Saat ini diketahui ada 4 mumi Kappa yang tersimpan rapi di beberapa tempat. Namun seperti mumi makhluk aneh lainnya, Mumi Kappa juga dianggap sebagai hasil pekerjaan tangan seniman zaman Edo dengan cara menggabungkan bagian-bagian tubuh berbagai hewan.


Namun teori ini masih belum mendapat peneguhan dari forensik ilmiah.
Dibawah ini adalah 4 mumi Kappa yang saya maksud :


Mumi Kappa di National Museum of Ethnology 
di Leiden, Belanda
Mumi ini dianggap sebagai hasil karya seni yang dibuat dengan cara menggabungkan berbagai bagian tubuh hewan dan dipercaya dibuat untuk tujuan karnaval pada masa periode Edo.


Mumi Kappa di Kuil Zuiryuji di Osaka
Mumi ini memiliki panjang 70 cm dengan bentuk seperti manusia 
dan diperkirakan berasal dari tahun 1682.


Mumi Kappa di pabrik sake Matsuura di kota Imari
Menurut brosur yang dirilis perusahaan sake ini, mumi itu ditemukan di dalam sebuah kotak kayu pada tahun 1950an oleh seorang tukang bangunan di langit-langit sebuah rumah ketika ia sedang mengganti atapnya. Melihat anehnya makhluk itu, nenek moyangnya kemudian mewariskan mumi ke anak cucunya. Pemiliknya kemudian membangun sebuah altar kecil dan menahbiskan mumi ini sebagai dewa air.


Mumi Kappa di tempat peziarahan di perfektur Kumamoto
Mumi Kappa yang ke-4 terletak di sebuah tempat peziarahan di perfektur Kumamoto. Namun mumi ini tidak memiliki bagian tubuh yang lengkap melainkan hanya sebuah potongan tangan yang dipercaya sebagai milik Kappa.


Selain empat mumi tersebut, di sebuah kuil yang bernama kuil Kappa di wilayah Ueno Asakusa, Tokyo, ada juga sepotong tulang tangan yang dipercaya sebagai milik Kappa. 
Menurut pengelola kuil, tempat dimana kuil berdiri dahulu adalah sebuah daerah aliran sungai yang tidak memiliki saluran air yang baik sehingga tempat itu sering dilanda banjir. Konon para penduduk lokal kemudian membangun saluran air dengan bantuan Kappa yang tinggal di sungai Sumida.


Sayang sekali hingga saat ini tidak pernah dilakukan penelitian forensik terhadap mumi-mumi ini sehingga kita masih belum bisa mengetahui keasliannya. Bisa jadi palsu, bisa jadi asli.
sumber : http://imagitopia.blogspot.com/