Wednesday, May 30, 2012

Persaingan antar suporter tak pernah berujung


Persaingan antar suporter tak pernah berujung



Sejak Liga Sepak Bola Utama (Galatama) berubah nama menjadi Liga Indonesia, kompetisi klub-klub Indonesia menjadi kompetitif. Persaingan semakin keras.


Dampaknya juga berimbas pada persaingan antar suporter. Kerap kali, antar suporter terlibat bentrokan saat menyaksikan tim kesayangannya. Padahal, keberadaan suporter di stadion merupakan pemain ke-12.
Suporter The JackMANIA
Persebaya Surabaya misalnya, punya pendukung fanatik yang dikenal dengan bondo nekat (Bonek) alias modal nekat. Mereka kerap kali terlibat kerusuhan. Tidak hanya di dalam stadion, di luar pun sama. Apalagi jika tim kesayanganya kalah.
Ada juga pendukung yang dikenal cukup kreatif dan sportif seperti Aremania. Suporter klub Arema Malang ini dikenal total dalam memberikan dukungan. Di kalangan suporter nasional, Aremania cukup disegani.
Di Bandung dan wilayah Jawa Barat, pendukung Persib dikenal dengan julukan Bobotoh. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok. Sebut saja Viking dan Bomber yang menjadi dua kelompok terbesar.


Seiring bergulirnya waktu, gesekan antar pendukung pun muncul. Mereka sering terlibat keributan jika bertemu. Ini semua soal gengsi.
Berikut ini rivalitas dua suporter di Indonesia:


1. Bonek Mania vs Aremania


Pertemuan tim asal Jawa Timur Persebaya Surabaya menghadapi Arema Indonesia kerap menyulut api antar suporter. Suporter Persebaya yang dikenal dengan Bonek sering terlibat keributan dengan Aremania, julukan suporter Arema.


Padahal, kalau dilihat dari segi geografisnya, kota tempat markas kedua tim berdekatan. Surabaya dan Malang.


Sayang, gengsi kedaerahan lebih menonjol jika kedua tim ini bertemu. Malang sebagai kota terbesar kedua setelah Surabaya tak mau kalah dengan superior Persebaya.


Persebaya yang dianggap selalu nomor satu di Jawa Timur menyulut kecemburuan Arek Malang. Gengsi inilah membuat suhu konflik Bonek dengan Aremania selalu panas.


2. Viking dan The Jakmania


Berbicara rivalitas Viking dengan The Jakmania tak kalah panasnya. Keduanya sudah menabuh genderang perang sejak lama.


Jika tim masing-masing bertemu, aroma dendam selalu terasa. Saat Persija bertandang ke kandang Persib, Bobotoh melarang The Jak masuk ke stadion. Begitu sebaliknya jika Persib bertandang ke Jakarta, perlakukan The Jak sama.


Permusuhan antar suporter ini puncaknya adalah akhir pekan lalu, Minggu (29/5). Tiga orang tewas usai menyaksikan laga Persija versus Persib di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Tiga orang itu bernama Lazuardi, Rangga Cipta Nugraha, Dani Maulana.


Rivalitas supoter kedua tim bukan yang pertama. Sejak dulu, api dendam sudah membara jika kedua tim bertemu baik di Stadion Gelora Bung Karno dan Stadion Siliwangi atau di Stadion Si Jalak Harupat.


Tidak ada yang tahu persis awal mula perseteruan kedua suporter. Yang pasti, sejak tahun 2000 hingga sekarang jika Persija bertemu dengan Persib, tensi tinggi tidak hanya pada pemain, tapi juga pada suporternya.


Seperti pada tahun 2000-an tepatnya berlangsungnya Liga Indonesia VI, The Jakmania pernah mendapat perlakuan tidak mengenakkan saat menonton ke Stadion Siliwangi. Bobotoh beralasan, mereka pernah mendapat perlakuan sama saat Persib bertemu Persijatim di Stadion Lebak Bulus.


Saat itu, The Jak yang hendak pulang diserang Bobotoh. Anak Ibu Kota itu berang karena sudah tidak bisa masuk stadion malah mendapat perlakuan kasar. Mobil mereka dilempari. Kerusuhan bisa mereda setalah ratusan polisi diterjunkan ke lokasi.


Sejak saat itulah perseteruan terus berlanjut jika kedua tim, Persija dan Persib bertemu. Rivalitas yang tak ada ujungnya. Bobotoh vs The Jakmania.


3. Benteng Viola vs Benteng Mania


Perseteruan antar suporter dalam satu wilayah tidak hanya Bonek dengan Aremania. Benteng Viola vs Benteng Mania lebih miris lagi.


Kedua suporter ini sama-sama berasal dari Tengerang. Mereka hanya beda dalam mendukung timnya. Benteng Viola mendukung Persita Tangerang, sedangkan Benteng Mania mendukung Persikota Tangerang.


Setiap kali tim ini bertemu, dua suporter ini selalu terlibat keributan di sekitar stadion. Akibat keributan ini, lalu lintas di sekitar stadion kerap macet dan mengganggu warga sekitar.


4. Persik Mania vs Aremania


Persaingan sepakbola di Jawa Timur memang selalu panas. Apalagi jika ada derby Jawa Timur. Semua dipertaruhkan demi gengsi. Demi sebuah kemenangan untuk membuktikan timnya yang terbaik di Jawa Timur.


Tidak ada yang tahu persis rivalitas kedua suporter itu muncul. Informasi yang beredar antar suporter, permusuhan berawal saat para pemain Arema melakukan migrasi ke Persik Kediri.


Selain itu, konflik memuncak saat kedua tim itu bertemu. Aremania datang dengan jumlah besar melebihi batas yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana. Saat berlangsungnya pertandingan, Persik mampu unggul 1-0. Keunggulan ini tidak diterima oleh Aremania.


Aremania yang berjumlah ribuan itu langsung melempari pemain dan juga suporter Persik. Kerusuhan pun pecah. Sejak saat itulah rivalitas kedua suporter itu muncul.
http://www.merdeka.com/

0 comments:

Post a Comment